Lokakarya SMPN 26 Padang yang berlangsung sejak tanggal 2 Juni, mencapai puncaknya pada hari ketiga, 4 Juni 2025, dengan agenda yang sarat makna dan strategis bagi pengembangan tata kelola sekolah. Kegiatan ini menandai komitmen seluruh warga sekolah dalam membangun ekosistem pendidikan yang kolaboratif dan inovatif.
Salah satu agenda utama adalah pemilihan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, terdapat empat calon kandidat yang diajukan secara tertutup oleh peserta lokakarya yaitu : Martalinda,S.Pd; Deswita, S.Pd; Afdhal, S.T.P dan Marleni, S.Pd. Setelah melalui proses pemaparan visi dan voting oleh peserta lokakarya, Bapak Afdhal, S.T.P terpilih sebagai pemenang dan akan mengemban amanah sebagai Wakil Kurikulum periode selanjutnya.
Selanjutnya, dilakukan pula pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Pembina OSIS, terdapat tiga calon kandidat yang diajukan secara tertutup oleh peserta lokakarya yaitu : Fuji Ilahi,M.Pd; Marleni, S.Pd dan Cici R Bestari, S.Pd, Pemilihan ini bertujuan memperkuat peran pembina dalam membentuk karakter dan kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS yang lebih terarah dan aktif. Setelah melalui proses pemaparan visi dan voting oleh peserta lokakarya, Bapak Fuji Ilahi,M.Pd dan Ibu Marleni, S.Pd terpilih sebagai pemenang dan akan mengemban amanah
Tak kalah penting, dilakukan pemilihan struktur Kepengurusan Sosial SMPN 26 Padang, terdapat tiga calon kandidat yang diajukan secara tertutup oleh peserta lokakarya yaitu : Dra Eva Yulianti; Martalinda, S.Pd dan Azizah Syafrijal, M.Pd,guna mendukung kegiatan sosial dan kemanusiaan di lingkungan sekolah. Pengurus terpilih diharapkan mampu menjalin koordinasi dalam pelaksanaan bantuan sosial, kepedulian lingkungan, dan kegiatan amal sekolah.
Sebagai penutup, peserta lokakarya merumuskan program-program inovatif sekolah yang selaras dengan semangat pembelajaran bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan. Program ini mencakup penguatan literasi-numerasi, kegiatan intrakurikuler yang kreatif, serta pengembangan karakter siswa yang inklusif dan kolaboratif.
Lokakarya ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi pendidikan dimulai dari keterlibatan aktif semua unsur sekolah — demi terciptanya sekolah yang unggul, tangguh, dan berpihak pada perkembangan peserta didik. Diakhir kegiatan lokakarya diisi dengan kegiatan makan bersama.








